Kita awali dengan Kepanjangan KKN
adalah Kuliah kerja nyata, yang secara umum dapat diartikan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat
oleh Mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan
daerah tertentu. Melihat defenisi tersebut sebagai anggota yang mengikuti KKN
ada muncul pertanyaan pada diri kita sendiri apakah kita sudah mengabdi?,
Apakah kita sudah melakukan pendekatan melalui ilmu yg kita dapat di kampus?
sedangkan kita di sini di tuntut dengan PROKER ( Program Kerja ) yang sudah di
rencanakan oleh kelompok tetapi proker tersebut tidak ada hubungannya dengan
jurusan yg telah di timba ilmu nya selama di kampus.
Mengkritisi sedikit tentang KKN,
mahasiswa terkadang sudah lupa akan perannya di masyarakat. Bukannya aktif
bersosialisai tetapi malah lebih suka melakukan aktivitas seperti membangun
plang jalan, membangun gapura dan membuat WC umum. Seharusnya mahasiswa
memberikan masukan terhadap pengelolaan air yang kurang bersih, pemeberdayaan
kerajinan lokal yang berbasis ekonomi kreatif, serta agenda yang jelas
dampaknya pasca KKN selesai.
Kembali dengan cerita yang ada
dalam KKN banyak hal hal yang sulit
ditemukan dalam mata kuliah ini,
bisa di analogikan seperti dipertemukan oleh sistem dan di paksakan oleh suatu kewajiban yaitu SKS, terdiri dari berbagai macam fakultas dan
jurusan yang berbeda -beda di satukan dalam satu kelompok dengan jangka waktu
yg tidak lama dan muncul lah cerita yg kadang sulit di percaya oleh akal kita. Contoh:
1.Muncul Kubu-kubu, 2.Muncul Perasaan Cinta, 3.Muncul Permasalahan, 4 Muncul
isu Mistis tentang Daerah dan Tempat Tinggal
5.Muncul Ketua kelompok yang kurang
jelas dalam memimpin kelompoknya.
Dari poin di atas penulis ingin
membahas poin yang pertama terkait munculnya kubu kubu dalam KKN
tersebut, ini adalah suatu hal yang tak
asing lagi karena bisa di bilang orang-orang seperti ini sudah nyaman terlebih
dahulu dalam kubu nya tersebut dan mulai mengisolasi diri terhadap yg lain. Bisa
juga mereka ini adalah kaum-kaum hedonisme yang mungkin tidak bisa dipersatukan dengan kelas menengah kebawah. Pada akhirnya sudah jelas pasti ada lapis-lapis, batas-batas,
sekat-sekat dan lini-lini dalam KKN tersebut..
Kemudian poin yang kedua yaitu
muncul perasaan suka dan cinta ketika melaksanakan KKN, logis kalau menurut
akal manusia, karena lumrah nya manusia saling suka dan saling cinta itu adalah
hal yang wajar, tetapi ini hanya untuk kaum yang tidak mempunyai pacar atau
jomblo. Nah bagi yang sudah mempunyai pacar , perlu di pertanyakan cintanya
ketika ia melaksanakan kan KKN dan dia juga melakukan hal ini yang sering di
nobatkan dengan kata CINLOK Cinta Lokasi. Karena kalau sudah ada yang
manjalankan suatu hubungan maka ia harus menjaga hubungan tersebut. Ada minus
nya ketika ada yang mengalami CINLOK ini mungkin bisa di bilang fokus untuk KKN
nya sudah di bagi 50% untuk Fokus nya ke pacar dan 50 % ke KKN.
Ketiga muncul Permasalahan, munculnya hal ini bisa juga di
sebab kan dari 2 poin di atas karena ada nya kubu-kubu, maka muncul lah permasalahan
dalam kelompok KKN tersebut. Ketika dalam
kelompok tersebut ada yang menjalankan suatu hubungan yaitu pacaran, maka
berkurang fokusnya salah satu anggota dalam kkn tersebut. Maka muncul
kecemburuan sosial antara anggota yang satu denga yang lain.
Ke empat muncul isu Mistis terkait
tempat tinggal dan daerah KKN tersebut, ini adalah suatu hal yang sangat wajar,
ketika kita sebagai tamu atau pendatang khususnya dari Kota-Desa hal hal yang
tidak kita temukan di kota maka bisa kita temukan di desa jadi wajar saja hal
mistis masih banyak terjadi ketika melaksanakan KKN.
Terakhir yaitu sang ketua kelompok
yang tidak jelas dalam memimpin anggota nya, nah hal ini harus benar-benar
diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya kalian yg akan melaksanakan KKN harus benar dalam memilih ketua. Karena poin ini lah
yang bisa mengatasi permasalahan poin-poin
di atas. Ketika ketua bijaksana dalam memimpin tidak akan muncul kubu kubu Karena
sebagai ketua bisa membuat aturan-
aturan serta sanksi pelanggaran. Ketika hal tersebut muncul, maka cari dan
pilih lah ketua yg tegas tapi tetap santai. Kemudian untuk yang saling suka atau
berpacaran ketua bisa mengingat kan kepada anggota nya agar tau diri dan tau
waktu. Dalam menangani masalah yang ada pada kelompok nya ketua harus sangat
adil dan bijaksana serta selalu menjadi penengah. Kemudian poin yg ke 4 sebagai
ketua bisa mengajak anggota yang sudah masuk ke dalam doktrin mistis-mistisnya
Desa untuk tetap mengingat Allah misal agenda pengajian rutin setelah ba'da
magrib, yasinan seminggu sekali, dll.
Harapan
penulis semoga kedepannya permasalahan di atas tidak terjadi pada KKN-KKN
berkutnya, karena ketika ingin benar-benar mengabdi dan berbagi ilmu yang kita
dapatkan di kampus ke masyarakat maka letak dan titik fokus harus kepada
masyarakat.ketika kita hanya sibuk dengan hal-hal yang ada pada internal
kelompok saja maka bisa di pastikan KKN tersebut tidak berjalan dengan
semestinya.
--SYAH18
--SYAH18
Comments
Post a Comment